GBP/USD Kehilangan Bobot Tiga Hari Berturut-turut, Selanjutnya Kepala Bank Sentral akan Tampil
- GBP/USD turun lagi sepertiga persen pada hari Senin.
- Sentimen pasar akan mengalami penurunan lagi seiring munculnya ancaman tarif yang baru.
- Gubernur BoE Bailey, Ketua The Fed Powell, inflasi IHK AS, dan PDB Inggris semua ada dalam agenda.
GBP/USD terjun selam tiga hari perdagangan berturut-turut pada hari Senin, memulai minggu perdagangan baru ini dalam posisi melemah dan tergelincir kembali di bawah level 1,2400, kehilangan sepertiga persen dalam prosesnya. Presiden AS Donald Trump memperbarui semangatnya untuk memulai perang dagang AS versus semua orang pada akhir hari Senin, mengenakan tarif 25% pada semua baja dan aluminium yang diimpor ke AS.
Baca selengkapnya: Presiden AS Donald Trump Tandatangani Tarif 25% pada Baja dan Aluminium
Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey dijadwalkan memberikan pidato kunci pada hari Selasa. Para pedagang Cable akan memantau kepala BoE setelah pemangkasan suku bunga bank sentral Inggris minggu lalu, berusaha untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan BoE selanjutnya. Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akan mengikuti dengan penampilannya sendiri, memberikan kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat AS pada hari Selasa.
Titik data kunci minggu ini akan menjadi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang dijadwalkan untuk hari Rabu, serta Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris dan Indeks Harga Produsen (IHP) AS, keduanya dijadwalkan pada hari Kamis.
Prakiraan Harga GBP/USD
GBP/USD telah mencatat penolakan sebanyak dua kali berturut-turut dari Exponential Moving Average (EMA) 50-hari di dekat 1,2500, menyiapkan panggung untuk penurunan yang berkelanjutan. Aksi harga kembali cendeurng ke arah level 1,2300, dan momentum jangka pendek telah beralih dengan tegas menjadi bearish. Cable telah mencetak penurunan selama tiga hari berturut-turut setelah gagal merebut kembali level 1,2500, dan pemulihan bullish dari level terendah Januari di dekat 1,2100 secara resmi telah kehabisan tenaga.
Grafik Harian GBP/USD
Pertanyaan Umum Seputar Poundsterling
Pound Sterling (GBP) adalah mata uang tertua di dunia (886 M) dan mata uang resmi Britania Raya. Pound Sterling merupakan unit keempat yang paling banyak diperdagangkan untuk valuta asing (Valas) di dunia, mencakup 12% dari semua transaksi, dengan rata-rata $630 miliar per hari, menurut data tahun 2022. Pasangan perdagangan utamanya adalah GBP/USD, juga dikenal sebagai ‘Cable’, yang mencakup 11% dari Valas, GBP/JPY, atau ‘Dragon’ sebagaimana dikenal oleh para pedagang (3%), dan EUR/GBP (2%). Pound Sterling diterbitkan oleh Bank of England (BoE).
Faktor terpenting yang memengaruhi nilai Pound Sterling adalah kebijakan moneter yang diputuskan oleh Bank of England. BoE mendasarkan keputusannya pada apakah telah mencapai tujuan utamanya yaitu "stabilitas harga" – tingkat inflasi yang stabil sekitar 2%. Alat utamanya untuk mencapai ini adalah penyesuaian suku bunga. Ketika inflasi terlalu tinggi, BoE akan mencoba mengendalikannya dengan menaikkan suku bunga, sehingga masyarakat dan bisnis lebih sulit mengakses kredit. Hal ini umumnya positif untuk GBP, karena suku bunga yang lebih tinggi membuat Inggris menjadi tempat yang lebih menarik bagi para investor global untuk menyimpan uang mereka. Ketika inflasi turun terlalu rendah, itu merupakan tanda pertumbuhan ekonomi melambat. Dalam skenario ini, BoE akan mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga guna mempermurah kredit sehingga bisnis akan meminjam lebih banyak untuk berinvestasi dalam proyek-proyek yang menghasilkan pertumbuhan.
Rilis data mengukur kesehatan ekonomi dan dapat memengaruhi nilai Pound Sterling. Indikator-indikator seperti PDB, IMP Manufaktur dan Jasa, serta ketenagakerjaan semuanya dapat memengaruhi arah GBP. Ekonomi yang kuat baik untuk Sterling. Tidak hanya menarik lebih banyak investasi asing, tetapi juga dapat mendorong BoE untuk menaikkan suku bunga, yang secara langsung akan memperkuat GBP. Sebaliknya, jika data ekonomi lemah, Pound Sterling kemungkinan akan jatuh
Rilis data penting lainnya untuk Pound Sterling adalah Neraca Perdagangan. Indikator ini mengukur perbedaan antara apa yang diperoleh suatu negara dari ekspornya dan apa yang dibelanjakannya untuk impor selama periode tertentu. Jika suatu negara memproduksi ekspor yang sangat diminati, mata uangnya akan diuntungkan murni dari permintaan tambahan yang diciptakan dari pembeli asing yang ingin membeli barang-barang ini. Oleh karena itu, Neraca Perdagangan bersih yang positif memperkuat mata uang dan sebaliknya untuk neraca negatif.